Berita

Kepala BPOM Taruna Ikrar : Kuatkan Reputasi Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia di Kancah Global

Jakarta – Pada Senin (19/08/24) Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melantik Kepala BPOM RI yang baru dr. Taruna Ikrar di Istana Negara, Senin (19/8/2024). Dilantiknya Taruna Ikrar sebagai Kepala BPOM menggantikan kepemimpinan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPOM L. Rizka Andalusia, sekaligus menjadi Kepala BPOM yang ke-7 setelah Penny K. Lukito. Pasca pelantikan, Kepala BPOM langsung hadir ke Kantor BPOM di Jalan Percetakan Negara Nomor 23, Jakarta Pusat. 

Selanjutnya, Kepala BPOM menyambangi fasilitas-fasilitas kerja yang terdapat di lingkungan BPOM Pusat, yaitu BPOM Command Center di Gedung Garuda; Unit Pelayanan Publik di Gedung Athena; lanjut ke lokasi Layanan BPOM Contact Center, employee corner, dan gym di Gedung Merah Putih. Kepala BPOM juga mengunjungi ruang broadcast dan Laboratorium Digital Forensik di Gedung Panacea. 

Kunjungan tersebut didampingi oleh Sekretaris Utama Rita Mahyona beserta jajaran Eselon I lainnya. Sembari melakukan kunjungan, pimpinan Eselon I BPOM berdiskusi dengan Kepala BPOM mengenai fungsi dari sarana prasarana dan bisnis proses di BPOM. 

Kepala BPOM juga mengunjungi BPOM Education Expo 2024 yang diselenggarakan di Gedung Bhinneka Tunggal Ika. Ia mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap akan terus dilaksanakan demi meningkatkan motivasi dan menggalakkan pegawai BPOM untuk menempuh jalur pendidikan setinggi-tingginya.

Pada kunjungan ke Gedung Merah Putih, Taruna Ikrar disambut oleh Kepala BPOM periode 2016–2023 Penny K. Lukito. Pertemuan tersebut berlangsung di ruang employee corner dan Penny mempersilakan Kepala BPOM yang baru untuk mampir ke ruang kerjanya. 

Lebih lanjut dalam konteks obat, Taruna Ikrar akan meningkatkan koordinasi antarlembaga, antara lain dengan Kementerian kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dan Badan Gizi. “Ini perlu sinkronisasi secara baik. Selain itu, perlu adanya regulasi yang baik agar harga obat dalam negeri tidak mahal dari negara tetangga. Yang bikin mahal karena bahan baku obat masih impor hampir 90%,” tuturnya lagi. 

Berita Selengkapnya :https://www.pom.go.id/berita/kepala-bpom-taruna-ikrar-kuatkan-reputasi-pengawasan-obat-dan-makanan-indonesia-di-kancah-global

Share:
Komentar (0)

There are no comments yet

Tinggalkan komentar di sini!